Bisnis properti sepanjang 2014 lesu. Ketua Real Estate Indonesia
Surakarta Anthony Hendro mengatakan banyak kendala yang membuat bisnis properti
pada 2014 terpuruk.
“Terutama yang paling memukul, kenaikan harga BBM,” katanya, Selasa, 2 Desember 2014. Kenaikan harga BBM membuat harga properti naik 12-15 persen akibat dampak kenaikan harga bahan bangunan, seperti pasir, besi, dan batu.
“Terutama yang paling memukul, kenaikan harga BBM,” katanya, Selasa, 2 Desember 2014. Kenaikan harga BBM membuat harga properti naik 12-15 persen akibat dampak kenaikan harga bahan bangunan, seperti pasir, besi, dan batu.
Meski begitu, kata dia, ada peluang investasi yang menjanjikan pada sektor properti, yaitu kepemilikan apartemen. “Keuntungannya bisa 100 persen,” katanya. Dia mencontohkan, jika seseorang membeli satu unit apartemen sebelum dibangun seharga Rp 300 juta, dua tahun kemudian atau setelah dibangun, menjadi Rp 600 juta per unit.
Bagi mereka yang ingin berinvestasi pada kepemilikan apartemen, dia mengingatkan untuk selalu mengecek kredibilitas pengembang. Investor harus memastikan bahwa pengembang bisa dipercaya dan benar-benar membangun sesuai janji. “Karena investor membeli sebelum dibangun, harus dipastikan selesai tepat waktu,” katanya.
Syarat lainnya, investor harus melihat lokasi. Jika dinilai strategis, harga jual apartemen akan melonjak dengan sendirinya. Terakhir, harus memastikan legalitas tanah dan bangunan. Jangan sampai membeli properti di lahan sengketa. “Saya yakin apartemen tetap menarik,” ujarnya. Sebab, kenaikan harganya sangat cepat dan dalam waktu singkat.
Karena itu, dalam pameran properti akhir tahun, dia mengandalkan penjualan apartemen untuk mengangkat kinerja bisnis properti. Menurut dia, masyarakat mulai melirik investasi apartemen daripada rumah tapak. Selain apartemen, produk lain yang ditawarkan adalah rumah komersial dan rumah subsidi. Lokasinya di sekitar Surakarta dan Yogyakarta.
Penyelenggara pameran, Arita, mengatakan pameran diselenggarakan pada 24 Desember 2014 sampai 4 Januari 2015 di Solo Paragon Mall. “Ada 27 pengembang yang memastikan ikut,” katanya.
Menurut Arita, kebanyakan pengembang akan menawarkan properti baru atau sudah dibangun. Selain apartemen, ada rumah komersial dan rumah subsidi. Program khusus yang ditawarkan pengembang di antaranya cicilan uang muka dalam jangka waktu tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar