Selasa, 15 Maret 2016

Apakah Investasi Apartemen Menguntungkan Selamanya? Gimana Memprediksikannya?

Booming properti apartemen sering bikin sebagian orang kalap. Lihat saja faktanya saat ada launching apartemen, berita yang tersebar adalah seluruh unitnya sold out! Bahkan sampai ada sistem undian untuk memperebutkan sejumlah unit yang tersisa.

Motivasi orang beli apartemen bakal lebih tinggi lagi setelah tahu kalau harga apartemen lagi turun. Realitasnya memang begitu bila mengacu hasil survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) baru-baru ini.


Selama kuartal pertama 2015, harga kondominium di Jabodetabek turun 9,29 persen. Artinya, saat ini harga apartemen menjadi rerata Rp 21,517 juta per meter persegi. Bandingkan sama empat bulan sebelumnya, saat masih bertengger di angka Rp 23,781 juta per meter persegi.

Adanya penurunan harga ini bakal menggelitik pertanyaan, apakah investasi apartemen menguntungkan? Oke, mari kita bahas bareng-bareng.

Asumsi harga properti cenderung naik
Orang membeli apartemen tidak melulu untuk ditinggali, namun juga sebagai suatu bentuk portfolio  investasi. Kenapa? Ya karena tingkat margin keuntungannya cukup menjanjikan. Terlebih ditambah dengan asumsi harga properti akan selalu naik dari waktu ke waktu.

Asumsi itu biasanya berdasarkan beberapa poin di bawah ini

– Adanya gap antara permintaan apartemen dengan ketersediaan unit yang ada.
– Kenaikkan harga karena dipicu NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) yang ditetapkan pemerintah
– Pengembang atau developer menerapkan kebijakan ‘goreng harga’


Dari tiga asumsi itu, yang perlu diperhatikan adalah poin terakhir. Aksi ‘goreng harga’ adalah trik dari marketing developer itu agar calon pembeli sesegera mungkin memutuskan beli sebelum harga unit naik dalam kurun waktu tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar